Berbicara
mengenai ilmu pengetahuan dan tekhnologi agaknya tidak bisa terlepas dari unsur
manusia di dalamnya, karena seperti apa yang kita pahami bahwa manusia
merupakan makhluk yang berpengetahuan dan maakhluk yang dengan luar biasanya
mampu menciptakan sekaligus mengembangkan tekhnologinya.
Manusia
merupakan mahluk sosial, individu luar biasa yang selalu mengembangakan dirinya
melalui proses akal budinya. …(Definisi manusia),
Peradaban
manusia, bergerak dengan logikanya sendiri, membentuk bangunan alur sejarah
yang berkorelasi dengan kepentingan manusia dan kemanusiaan. Bila di awal-awal
perkembangannya ia bergerak secara perlahan dan lancar seiring dengan ritme
kebutuhan manusia yang masih terkungkung oleh mitologi, akan tetapi secara
perlahan kemudian memperlihatkan akselerasinya setelah tersentuh oleh ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan oleh komponen-komponen modernitas.
Modernitas yang
dialami oleh manusia dewasa ini didukung oleh semangat Renaissance dan
Aufklärung, Nilai-nilai dasar yang terbangun oleh zaman Renaissance
adalah cita-cita untuk melahirkan kembali manusia yang bebas, yang telah
dibelenggu oleh zaman abad tengah yang dikuasai oleh Gereja atau agama. Manusia
bebas ala Renaissance adalah manusia yang tidak mau lagi terikat oleh
orotitas (tradisi, sistem gereja, dan lain sebagainya), kecuali otoritas yang
ada pada masing-masing diri pribadi. Manusia bebas ala Renaissance itu
kemudian “didewasakan” oleh zaman Aufklärung, yang ternyata telah
melahirkan sikap mental menusia yang percaya akan kemampuan diri sendiri atas
dasar rasionalitas, dan sangat optimis untuk dapat menguasai masa depannya,
sehingga manusia (Barat) menjadi kreatif dan inovatif. (KoentoWibisono, Dampak
Teknologi Terhadap Kebudayaan, dalam Karim, Rusli, M. & Ridjal Fauzi
(Ed.). Dinamika Ekonomi dan Iptek dalam Pembangunan.
Semangat Renaissance
dan Aufklärung berdampak kepada
meningkatnya daya dorong yang mempengaruhi perkembangan ilmu dan teknologi
yaitu pandangan untuk menguasai alam. Tiada hari tanpa hasil kreasi dan
inovasi. Semenjak itulah dunia Barat telah melakukan tinggal landas memenuhi
atmosphir ilmu pengetahuan yang tiada bertepi untuk menaklukkan dan menguasai
alam demi kepentingan “kesejahteraan hidupnya”.